Tuesday, August 19, 2008

Sukses Melewati Wawancara Seleksi Via Telepon

Ketika seorang wakil dari sebuah perusahaan menelepon anda dan berkata, "Kami ingin bertanya sedikit tentang kualifikasi anda" yang mereka inginkan sebenarnya adalah mengetahui apa persisnya keahlian anda serta mengkonfirmasikan resume anda sebelum mereka menawarkan interview.



Oleh kalangan profesional SDM, interview via telepon ini sering disebut Screening Interview. Dalam pasar kerja saat ini, interview tersebut menjadi populer dan banyak digunakan oleh perusahaan. Screening Interview digunakan untuk menyempitkan target kandidat yang diterima, dan anda pastinya tidak mau kehilangan kesempatan untuk diwawancarai secara langsung.


Interview Lewat Telepon
Kebanyakan pemberi interview berharap anda lengah ketika mereka menelpon untuk pertama kalinya. Biasanya mereka baru menghubungi anda di malam hari atau akhir pekan. Saya sendiri sering mempraktekkannya untuk mewakili para pemberi kerja, dan saya cukup terkejut ketika banyak orang yang sedang ditelepon menyatakan sanggup untuk menjawab pertanyaan ketika jelas sekali banyak gangguan di sekitarnya, entah itu televisi, suara anak-anak berteriak, atau lain-lainnya. Persiapan merupakan kunci menuju sukses. Ingat lah ketika anda gagal melewati seleksi ini, anda tidak akan mendapat kesempatan lagi.


Hal pertama yang harus anda lakukan ketika menerima telepon sejenis ini adalah meminta mereka dengan sopan untuk menelpon kembali dalam waktu sekitar 10 menit, dengan alasan anda hampir selesai mengerjakan sesuatu hal. Kemudian persiapkan diri anda. Temukan tempat aman dan tenang, ambil resume anda dan berpikirlah sejenak tentang pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dilontarkan si interviewer. Adapun objektif dari calon pemberi kerja adalah untuk memastikan pengalaman kerja anda serta gaji yang diinginkan. Latih dan hafalkan jawaban anda dalam hati.



Siapkan kertas dan pulpen. Tulis nama si penelepon dan bersiap untuk mencatat sembari menjawab pertanyaannya. Senyumlah, supaya suara anda terdengar lebih bersahabat.


Tugas seorang interviewer adalah memastikan kecocokan latar belakang si pencari kerja dengan resumenya (lagipula, sudah banyak pelamar kerja yang berbohong dalam resume mereka). Calon pemberi kerja harus yakin bahwa anda memiliki pengalaman yang diperlukan untuk pekerjaan yang ditawarkan. Berikan jawaban yang berkaitan dengan ilustrasi pengalaman anda, tekankan letak kekuatan anda dan poin-poin yang ingin anda jual. Pastikan jawaban anda singkat dan jelas, tidak lebih dari 1 menit tiap pertanyaannya, kedengaran tertarik dan antusias mengenai pekerjaan yang ditawarkan. Hal terakhir yang ingin anda lakukan adalah terdengar seperti robot, monoton, tidak tertarik, dan kaku. Ini bisa terjadi secara tidak sadar ketika anda gugup, jadi latihlah diri anda untuk terdengar meyakinkan dan antusias.


�Tujuan dari screening interview adalah untuk menyisihkan pelamar kerja yang tidak masuk kualifikasi dan yang meminta upah diluar harga yang ditentukan. Kekurangannya disini adalah kenyataan bahwa tidak semua orang SDM familiar dengan semua detail tentang pekerjaan yang ditawarkan. Mereka cenderung mencocokkan pengalaman kerja anda dengan job description, bukan mencari pelamar kerja yang mempunyai potensi untuk pekerjan tersebut.



Siapkan jawaban anda secara terstruktur guna mendemonstrasikan bagaimana proses tindakan anda dalam menyelesaikan pekerjaan dan bagaimana kaitannya dengan pengembangan personal anda serta kontribusi anda kepada perusahaan. Untuk melangkah ke tingkat selanjutnya, orang yang menelpon ini harus yakin bahwa andalah orang yang tepat untuk pekerjaan tersebut.


Satu Hal Penting Yang Perlu Diwaspadai
Bersiaplah untuk pertanyaan-pertanyaan seputar gaji karena sangat mungkin bisa mengecohkan anda. Jangan sampai anda menyebutkan angka yang anda harapkan karena hal tersebut dapat digunakan sebagai tolak-ukur terhadap keahlian anda sendiri untuk menyisihkan anda. Hal terbaik adalah menghindari pertanyaan gaji sampai anda ditawari pekerjaan. Jika ditanya, sempatkan untuk bertanya balik berapa kisaran gaji untuk pekerjaan tersebut. Jangan lupakan ungkapan berikut: Yang pertama menyebutkan angka, dia yang kalah. Jangan sampai anda tertipu.



Ref: http://www.portalhr.com/tips/2id10.html


0 comments:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More