Wajah putih memang cenderung tampak lebih cerah dan berseri. Tak heran bila kemudian banyak di antara kita yang berniat memoles wajah menjadi lebih putih agar bisa tampil bersinar. Merogoh kocek lebih dalam untuk membeli serangkaian produk pemutih pun seringkali tidak jadi masalah demi memperoleh penampilan wajah yang sempurna. Namun, tidak semua pemutih wajah aman lho... Karena produk pemutih yang tidak tepat justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Ada beragam jenis bahan aktif pemutih dengan tingkat efektifitas berbeda-beda. Sebelum Anda memutuskan manakah produk pemutih yang tepat, kenali terlebih dahulu masing-masing bahan kandungan yang sering diformulasikan sebagai pemutih. Mau tahu ? Yuk....simak penjelasan di bawah ini.
Hidroquinon (Hydroquinone)
Merupakan salah satu bahan aktif yang telah terbukti efektif sebagai pemutih khusus untuk mengatasi nasalah hiperpigmentasi. Cara kerjanya dengan memperlambat dan menghambat produksi melamin pada kulit. Hidroquinon memiliki konsentrasi yang bervariasi mulai dari 2 % hingga 5 %. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, produk ber-hidroquinon 2 % dijual sebagai produk bebas (Over the counter). Sedangkan untuk konsentrasi lebih dari 2 % hanya boleh dijual berdasarkan resep dokter. Pada prinsipnya, hidroquinon aman selama kandungannya digunakan sesuai dengan indikasi dan atas saran anjuran dokter spesialis kulit, terutama pada pasien yang mengalami masalah hiperpigmentasi.
Arbutin
Bahan ini berfungsi sebagai pencerah kulit (skin lightening) yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan melanin dalam kulit. Arbutin berasal dari ekstrak tanaman bearberry, yang dulu sering digunakan oleh bangsa Jepang. Jika dibandingkan dengan hidroquinon, maka daya pemutih arbutin tidak sekuat hidroquinon. Produk yang mengandung arbutin dapat dijual secara bebas tanpa resep dokter. Selain bearberry, arbutin juga ditemukan pada tanaman gandum dan kulit buah pear.
Kojic ACID
sebelum digunakan sebagai pemutih kulit, kojic acid telah banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan yang digunakan untuk menjaga kualitas warna makanan. Kojic acid merupakan metabolit jamur yang biasa dihasilkan oleh spesies jamur Aspergillus, Acetobacter, dan Penicillium. Biasanya konsentrasi yang digunakan sebagai kosmetik berkisar antara 0,2 hingga 1 %. kelebihan Kojic Acid dibandingkan dengan bahan pemutih lainnya adalah kestabilannya dalam sutu produk kosmetik.
Licorice Extract
Glabiridin (Glycyrrhia glabra) merupakan kandungan utama dari ekstrak licorice yang mampu memutihkan kulit. cara kerjanya yaitu menghambat melanogenesis (pembentukan pigmen kulit) dan juga mencegah terjadinya proses inflamasi di kulit. Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan glabiridin 0,5 % secara topikal dapat menghambat sinar UV-B yang dapat memicu terbentuknya pigmentasi dan kemerahan pada kulit.
Azelaic Acid
Merupakan bahan alami yang diproduksdi oleh jamur Malassezia furfur yang secara normal ditemukan pada kulit atau biasa juga disebut sebagai Pityrosporum ovale. Bahan ini banyak digunakan sebagai pengobatan topikal untuk kasus jerawat ringan sampai sedang, baik dalam bentuk jerawat komedolitik maupun inflamasi. Selain berfungsi sebagai anti bakteri, keratolik, komedonik, dan anti inflamasi, azelaic acid juga mampu mengurangi pigmentasi pada kulit terutama bagi mereka yang berkulit gelap dan berbekas jerawat warna coklat atau untuk kasus melasma. Bahan ini telah dibuktikan mampu bekerja seefektif hidroquinon dalam mengatasi masalah melasma.
Vitamin E
Sebuah literatur Jepang melaporkan bahwa penggunaan vitamin E (tocopherol) secara oral ternyata efektif untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi pada wajah, terutama jika dikombinasikan dengan vitamin C. Beberapa riset lainnya juga menemukan bahwa derivat tocopherol ini merupakan penghambat pembentukan melanin yang lebih kuat jika dibandingkan dengan arbutin dan kojic acid. Derivat vitamin E juga dapat digunakan untuk memperbaiki dan mencegah terbentuknya pigmentasi wajah yang dipicu oleh radiasi sinar UV, sebaik cara kerja vitamin E sebagai antioksidan.
Vitamin C
Asma askorbat (vitamin C) merupakan salah satu antioksidan sama seperti vitamin E. Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk dan sayuran berwarna hijau. Kandungan vitamin C sangat populer dan banyak digunakan dalam produk perawatan kulit, namun sayangnya produk vitamin C masih banyak yang belum stabil. Bentuk vitamin C yang stabil adalah derivat vitamin C yang disebut sebagai magnesium-L-ascorbyl-2-phospate. salah satu penelitian menyatakan bahwa derivat vitamin C yang digunakan secara topikal pada pasien dengan melasma dan lentigo senilis menunjukkan efek mencerahkan yang cukup signifikan. Hanya saja, harga produk vitamin C yang stabil ini relatif lebih mahal ketimbang vitamin C biasa.
Ellagic Acid
Kandungan ini banyak ditemukan pada rapsberry, strawberry, dan pomegranate. Berdasarkan suatu hasil riset laboratorium menyatakan ellagic acid dapat memperlambat pertumbuhan tumor-tumor tertentu. Walaupun hasil riset ini sangat menjanjikan, namun sampai saat ini belum ada bukti secara medis bahwa bahan ini mampu mencegah dan mengobati kanker pada manusia. Selain diduga mampu melawan kanker, ellagic acid juga berguna sebagai pemutih. Ellagic acid merupakan bahan baru bagi industri produk pemutih kulit. Pada tahun 1996 di Jepang, Ellagic acid disetujui sebagai bahan aktif yang mampu mencegah terbentuknya spots dan freckles setelah luka bakar karena paparan sinar matahari (sunburn).
Hati-hati dengan Merkuri
Merkuri merupakan salah satu logam berat yang dulu digunakan sebagai bahan pemutih yang kuat dan efektif. Pada kenyataannya, penelitian menunjukkan adanya efek toksik pada bahan merkuri yang membahayakan ginjal sehingga mengakibatkan gagal ginjal. Pemakaian merkuri secara topikal dapat menyebabkan kulit berwarna coklat keabu-abuan. Hal ini telah dibuktikan dengan menggunakan mikroskok elektron, dimana ditemukan granula merkuri pada kulit pemakai krim bermerkuri. Hampir seluruh negara sudah melarang beredarnya merkuri sebagai bahan produk perawatan kulit. Oleh karena itu selalu pastikan bahwa produk yang Anda gunakan bebas kandungan merkuri dengan membaca label kemasan produk dan hindari pemakaian produk yang tidak disertai label dengan jelas.
Tapi ada lagi saran yang lebih oke daripada kebingungan memilih produk kecantikan, lebih baik langsung ke pakarnya dr.Bambang Dwipayana, SpKK di websitenya www.geocities.com/bydermatologist/
0 comments:
Post a Comment