underconstruction

underconstruction

underconstruction

underconstruction

underconstruction

underconstruction

underconstruction

underconstruction

underconstruction

Thursday, October 16, 2008

Cara Pembuatan SIP dokter Indonesia

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005
TENTANG
PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,



BAB II
IZIN PRAKTIK
Pasal 2

  1. Setiap Dokter dan dokter gigi yang akan melakukan praktik kedokteran pada sarana pelayanan kesehatan atau praktik perorangan wajib memiliki SIP.

  2. Untuk memperoleh SIP dokter dan dokter gigi yang bersangkutan harus mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tempat praktik kedokteran dilaksanakan dengan melampirkan:

    1. Foto copy surat tanda registrasli dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku yang dilegalisir,oleh pejabat yang berwenang;

    2. surat pernyataan mempunyai tempat praktik;

    3. surat rekomendasi dari Organisasi Profesi diwilayah tempat akan praktik;

    4. Foto copy surat keputusan penempatan dalam rangka masa bakti atau surat bukti telah selesai menjalankan masa bakti atau surat keterangan menunda masa bakti yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;

    5. Pas foto berwarna ukuran 4 X 6 sebanyak 3 (tiga) lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar;

  3. Dalam pengajuan perrnohonan SIP sebagaimana dimaksud ayat (2) harus dinyatakan secara tegas permintaan SIP untuk tempat praktik Pertama, Kedua atau Ketiga.

  4. Bentuk permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) seperti contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Peraturan ini.


Karena untuk proses pembuatan SIP memerlukan rekomendasi organisasi profesi pada wilayah tempat praktik, maka sebelumnya kita harus registrasi menjadi anggota organisasi profesi tersebut ( biasanya berdasarkan alamat KTP / tempat praktik ). Untuk mendaftarkan diri menjadi anggota organisasi profesi yang akan saya bahas adalah organisasi IDI. berikut tata cara pendaftaran IDI :

Prosedur Tatalaksana permohonan keanggotaan IDI :

  1. Mengisi formulir Keanggotaan di sekertariat IDI ( tergantung wilayah masing2 ) atau mengisi formulir Online keanggotaan.
  2. memenuhi persyaratan keanggotaan :
    1. Melampirkan Pasfoto berwarna ukuran 2 x 3 = 2 lembar
    2. Melampirkan Pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 = 2 lembar
    3. Melampirkan Foto Copy KTP = 2 lembar
    4. Melampirkan Foto Copy Ijazah dokter Umum = 2 lembar untuk Dokter Umum
    5. Melampirkan Foto Copy Ijazah dokter Umum dan Foto Copy Ijazah Dokter Spesialis = 2 lembar untuk Dokter Spesialis.
    6. Surat keterangan pindah dari cabang 2 Lembar, bagi anggota yang mutasi.
  3. Membayar Biaya Pendaftaran :
    1. Dr Umum biaya pendaftaran sebesar Rp 10.000 ( sepuluh ribu rupiah )
    2. Dr Spesialis biaya pendaftaran sebesar Rp 25.000 ( Dua Puluh lima ribu rupiah )
  4. Membayar Iuran anggota :
    1. Membayar uang iuran selama 3 tahun ( di bayar di muka ) sebesar Rp.360.000,- ( tiga ratus enam puluh ribu rupiah )
  5. Membayar biaya KTA ( Kartu Tanda Anggota ) sebesar Rp 10.000,- ( sepuluh ribu rupiah )
Oke apabila proses registrasi telah selesai kita bisa lanjutkan dengan pembuatan form permohonan SIP yang diserahkan kepada dinkes tempat anda praktik, selanjutnya menunggu hasilnya.

Referensi :
  1. permenkes 512/MENKES/VII/2007
  2. Form Permohonan SIP dokter
  3. idijakbar.com
  4. form idi jakarta
  5. pelayanan kesehatan Jak-bar


Wednesday, October 15, 2008

PPDS BK - TUBEL INDONESIA

Untuk mempersiapkan penyelenggaraan program tugas belajar perlu dilakukan : Persiapan/perencanaan kebutuhan tugas belajar dan persyaratan peserta tugas belajar.
PERSIAPAN / PERENCANAAN KEBUTUHAN TUGAS BELAJAR
  1. Rencana kebutuhan tugas belajar mengacu kepada Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan secara Nasional yang mencakup kebutuhan Pusat, Provinsi, Kebupaten/Kota dan hendaknya disesuaikan dengan rencana kebutuhan sumber daya manusia dalam organisasi Dinas Kesehatan.
  2. Unit Utama dan Dinas Kesehatan Provinsi menyusun rencana kebutuhan tugas belajar dari unit kerja/programnya masing-masing dan dari organisasi profesi/LSM Kesehatan. program kebutuahan tugas belajar meliputi peminatan, jenjang dan jenis program studi, lama studi, institusi dan lokasi pendidikan, rencana penempatan kembali serta usulan biaya.
  3. Rencana kebutuhan tugas belajar tersebut menjadi usulan calon peserta tugas belajar disampaikan kepada Sekretaris Jendral Depkes cq. Tim Koordinasi Pelaksanaan Tugas Belajar (TKPTB) Depkes sesuai format lampiran 1.
PERSYARATAN TUGAS BELAJAR
1. Peserta
Calon peserta tugas belajar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum
  1. Bagi yang berstatus Pegawai negeri sipil Depkes, PNS Non Depkes (Pemda,BUMN, Dep.lain), TNI/Polri serta tenaga lainnya yang melakukan atau bekerja dalam upaya/sarana kesehatan, serta tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan masa bakti sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) ditunjuk atau ditugaskan oleh pejabat berwenang
  2. Masa Kerja
    • Bagi PNS sekurang-kurangnya telah memiliki masa kerja 2 tahun setelah diterbitkan SK pengengkatan sebagai PNS.
    • Bagi tenaga Non-Depkes supaya dikaitkan dengan kebutuhan program kesehatan
  3. Bersedia kembali ke organisasi asal atau organisasi yang titugaskan Depkes selama (2N) tahun dan sekurang-kurangnya
    3 tahun yang dinyatakan dengan perjanjian.
  4. Batas usia maksimal
    Program studi D-1 s/d D-III: 40 tahun
    Program studi D-IV dan S-1: 45 tahun
    Program studi S-2: 45 tahun
    Program studi S-3: 50 tahun
    Spesialis: sesuai dengan syarat institusi penyelenggara pendidikan
b. Persyaratan Khusus

Latar belakang pendidikan yang sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh jenis program/institusi spendidikan.

c. Usia
Batas usia maksimal adalah:
- Program studi D-1 s/d D-III : 40 tahun
- Program studi D-IV dan S-1 : 45 tahun
- Program studi S-2 : 45 tahun
- Program studi S-3 : 50 tahun
- Spesialis : sesuai dengan syarat institusi
penyelenggara pendidikan
2. Pilihan Program Studi

Tim Koordinasi Pelaksanaan Tugas Belajar Depkes secara berkala menyiapkan dan mengirimkan informasi tentang jenis program studi, peminatan yang dapat dipilih beserta tempat studi yang tersedia, yang disampaikan kepada Unit Utama dan Dinas Kesehatan Provinsi. Pimpinan masing-masing unit meneruskan informasi tersebut ke unit kerja dilingkungannya termasuk organisasi profesi dan LSM Kesehatan.
Pilihan studi ke Luar Negeri diutamakan bagi program studi yang di Indonesia tidak ada atau ada akan tetapi dari segi kualitas belum memenuhi standar.

3. Dokumen Pendukung
  1. Fotokopi Surat Keputusan PNS
  2. Fotokopi Surat Keputusan Pangkat Terakhir
    Bagi Non PNS diganti dengan Surat Keterangan dari Depkes/Dinas Kesehatan Provinsi bahwa keahlian yang bersangkutan sangat diperlukan untuk program kesehatan
  3. Daftar Riwayat Hidup
  4. Fotokopy ijazah terakhir dan daftar nilai (transkrip)
  5. Surat keterangan/pernyataan dari Pimpinan Unit Organisasi tentang rencana penempatan selesai pendidikan. Bagi pegawai Daerah (Pemda) dilengkapi dengan surat persetujuan mengikuti pendidikan dari Gubernur atau Bupati/walikota
  6. Surat pernyataan diatas kertas bermaterai dari calon bersedia kembali ke unit Organisasi yang diprogramkan oleh Depkes setelah selesai pendidikan.
  7. Surat keterangan kemampuan berbahasa asing sesuai yang dipersyaratkan institusi penyelenggara pendidikan.
    Bagi peserta tugas belajar Luar Negeri, harus melengkapi dokumen dalam bahasa Inggris:
  8. University transcript
  9. Grade Point average (GPA)
  10. TOEFL atau IELTS
  11. Curriculum Vitae
  12. Field of Interest
  13. Preliminary study proposal
  14. Health Examination
    (Semua bentuk fotokopi harus dilegalisir berwenang)

Dokumen yang perlu dikirim ke TKPTB adalah nomor d, e, f, g, sedangkan lainnya ke Unit Utama Depkes/Dinas Kesehatan Provinsi.

KETENTUAN LAIN
  1. Peserta tugas belajar tidak diperkenankan pindah peminatan atau iknstitusi pendidikan yang telah ditetapkan.
  2. Biaya untuk kursus bahasa inggris dan biaya untuk persiapan keberangkatan lainnya, bila tidak tersedia akan menjadi tanggung jawab peserta tugas belajar.
  3. Peserta tugas belajar yang diterima kemudian mengundurkan diri tanpa alas an yang dapat dipertanggung jawabkan akan dikenakan sanksi berupa mengganti biaya yang dikeluarkan ditambah dengan jumlah 100%.
  4. Peserta yang tersebut pada butir 3 diatas, baru dapat diusulkan kembali 3 (tiga) tahun kemudian melalui prosedur yang awal.
  5. Ketentuan-ketentuan bagi penerima bantuan Pendidikan Dokter Spesialis sebagai berikut:
    1. Peserta tugas belajar dalam rangka pendidikan dokter spesialis, lama penugasannya dikaitkan dengan lamanya menerima bantuan biaya pendidikan dan penempatan kembali sesuai dengan perjanjian (Kepmenkes RI Nomor: 1207.A/MENKES?SK/VII/2000 tanggal 16 Agustus 2000, Pasal 13)
    2. Peserta program pendidikan dokter spesialis mengembalikan 10 (sepuluh) kali dari jumlah biaya bantuan apabila:
      1. Pindah diluar 7 (tujuh) bidang pendidikan yang ditentukan
      2. Berhenti bukan atas pertimbangan akademis
      3. Menolak secara sepihak bantuan biaya pendidikan.
    3. Peserta program pendidikan dokter spesialis yang telah lulus tetapi tidak melaksanakan tugas, harus mengembalikan bantuan pendidikan sebanyak 20 (dua puluh) kali dari bantuan biaya pendidikan.
    4. Apabila peserta program pendidikan dokter spesialis tidak melaksanakan pengembalian biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada butir b dan c akan diambil tindakan sebagai berikut:
      1. Diberhentikan sebagai PNS
      2. Dicabut atau tidak diberikan izin praktek atau,
      3. Dilaporkan ke badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN) untuk dilakukan penagihan sesuai peraturan yang berlaku.
Tatalaksana pencalonan peserta tugas belajar dalam negeri dan luar negeri mengikuti tata alur yang dilaksanakan secara bertingkat sebagai berikut:
A. CALON PESERTA TUGAS BELAJAR

Calon peserta tugas belajar mengajukan permohonan kepada pimpinan unit organisasi tempat bekerja melalui atasan langsung dengan melengkapi semua persyaratan yang ditetapkan pada Bab. III tentang persyaratan umujm dan persyaratan khusus serat dokumen penunjang yang diperlukan dan disesuaikan pula dengan informasi yang terakhir unit organisasi masing-masing.

B. UNIT ORGANISASI/DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
  1. Pimpinan unit organisasi tempat calon peserta tugas belajar bekerja mempertimbangkan permohonan calon peserta tugas belajar sesuai dengan kebutuhan program ataupun pengambangan karier.
  2. Pimpinan Unit Organisasi mengajukan usulan calon peserta tugas belajar ke:
    1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, bagi unit organisasi dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
    2. Dinas Kesehatan Provinsi, bagi unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi.
    3. Unit Utama Depkes (Eselon I Depkes), bagi UPT Depkes Pusat yang berada diwilayah/daerah Provinsi/Kota.
  3. Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan seleksi administrasi terhadap usulan calon peserta tugas belajar dengan memperhatikan hal-hal seperti pada Bab II dan Bab III dan rencana penempatan kembali serta alokasi pendanaan yang ada bagi kab/Kota yang mempunyai sumber dana proyek dan sumber dana lain.
  4. Mengajukan usulan peserta tugas belajar yang lulus seleksi administrasi secara kolektif si Dinas Kesehatan Provinsi.
C. UNIT UTAMA DEPKES/DINASKESEHATAN PROVINSI
  1. Pencalonan tugas belajar Dalam Negeri
    1. Menyebar luaskan informasi tentag tatalaksana Pencalonan Tugas Belajar kepada unit kerja atau wilayah kerjanya yang selanjutnya disebar luaskan kepada seluruh calon perserta tugas belajar.
    2. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan institusi penyelenggara pendidikan mengenai informasi pendidikan, waktu pelaksanaan pendaftaran dan pelaksanaan seleksi akademik serta persyaratan akademik lainnya.
    3. menerima usulan calon dari PimpinanUnit Kerja/Organisasi tempat bekerja di lingkungan/wilayah kerjanya yang dilengkapi berkas-berkas yang diperlukan untuk pencalonan seperti butir A.
    4. Melakukan seleksi administrasi pada calon yahg bekerja di lingkungannya.
    5. Dalam melakukan seleksi administrasi terhadap usulan peserta tugas belajar, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
      1. Kesesuaian program studi dan peminatan yang dipilih dengan kebutuhan dan rencana pengembangan program pada unit organisasi di wilayahnya
      2. Kesesuaian antara peningkatan kemampuan calon tugas belajar dengan tugas yang telah diprogramkan atau dipersiapkan setelah selesai pendidikan.
      3. Kesesuaian kualifikasi, pengalaman dan prestasi kerja yang dimiliki calon tugas belajar dengan persyaratan yang ditetapkan
    6. Mengajukan usulan calon peserta tugas belajar yang telah lulus seleksi administrasi secara kolektif ke Tim Koordinasi Pelaksanaan Tugas Belajar (TKPTB) Depkes dengan format lampiran 1.1 atau lampiran 1.2 dan daftar nama calon tersebut disusun berdasarkan prioritas, disertai dengan berkas masing-masing calon sebagai berikut:
      1. Fotokopi ijazah terakhir dan daftar nilai (transkrip) yang telah dilegalisasi
      2. Surat keterangan /pernyataan dari Pimpinan Unit organisasi tentang rencana penempatan setelah selesai pendidikan. Bagi pegawai daerah (Pemda) dilengkapi dengan surat persetujuan mengikuti pendidikan dari Gubernur atau Bupati/Walikota.
      3. Surat pernyataan diatas kertas bermaterai dari calon tugas belajar bersedia kembali ke Unit Organisasi asal atau Unit organisasi yang diprogramkan oleh Depkes setelah selesai pendidikan.
      4. Untuk tugas belajar di institusi pendidikan Dalam negeri yang mempersyaratkan kemampuan berbahasa Inggris, calon tugas belajar harus juga melengkapi berkasnya dengan keterangan hasil TOEFL yang bersangkutan.
        Tembusan (tanpa lampiran berkas) dikirim ke institusi penyelenggara pendidikan dan ke penyandang dana
    7. Meneruskan informasi peserta yang diterima dati TKPTB kepada calon peserta tugas belajar tentang peserta yang lulus seleksi dan berhak untuk mengikuti seleksi akademik pada institusi pendidikan yang ditetapkan.
    8. Menyampaikan informasi kepada calon peserta tugas belajar yang lulus seleksi administrasi bahwa yang bersangkutan sudah mendaftar ke masing-masing institusi pendidikan yang dituju.
    9. Menerima fotokopy pendafdtaran dari calon peserta tugas belajar sebagai informasi bahwa yang bersangkutan sudah mendaftar di institusi pendidikan yang dituju
    10. Menerima informasi tentang calon tugas belajar yang lulus seleksi akademik dari institusi penyelenggara pendidikan
    11. Mengirimkan daftar nama calon tugas belajar yang telah dinyatakan lulus seleksi akademik, baik yang sudah atau belum mendapat alokasi dana tugas belajar, ke TKPTB Depkes sesegera mungkin setelah pengumuman kelulusan untuk proses selanjutnya di TKPTB.
      Tembusan dikirim ke penyandang dana.
  2. Pencalonan tugas belajar Luar Negeri
    1. Menyebarluaskan informasi tentang tatalaksana Pencalonan Tugas Belajar Luar Negeri kepada unit kerja di lingkungan atau wilayah kerja yang selanjutnya disebar luaskan kepada seluruh calon peserta tugas belajar.
    2. Melakukan konsultasi dengan institusi penyelenggara pendidikan Luar Negeri mengenai informasi pendidikan waktu pelaksanaan pendaftaran dan persyaratan akademik lainnya.
    3. Menerima usulan calon dari Pimpinan Unit Kerja/Organisasi tempat kerja di lingkungan/wilayah kerjanya yang dilengkapi berkas-berkas yang diperlukan untuk pencalonan seperti butir A
    4. Melakukan seleksi administrasi pada calon yang bekerja di lingkungannya. Dalam melakukan seleksi administrasi terhadap usulan peserta tugas belajar, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
      1. Kesesuaian program studi dan peminatan yang dipilih dengan kebutuhan dan rencana pengembangan program pada unit organisasi di wilayahnya.
      2. Kesesuaian antara peningkatan kemampuan calon tugas belajar dengan tugas yang telah diprogramkan atau disiapka setelah selesai pendidikan (redeployment).
      3. Kesesuaian kualifikasi, pengalaman dan prestasi kerja yang dimiliki calon tugas belajar dengan persyaratan yang ditetapkan.
      4. Rencana pendanaannya swadana atau sponsor.
    5. Mengajukan usulan calon peserta tugas belajar yang telah lulus seleksi administrasi secara kolektif ke Tim Koordinasi Pelaksanaan Tugas Belajar (TKPTB) Depkes dengan format lampiran 1 dan daftar nama calon tersebut disusun berdasarkan prioritas, disertai dengan berkas masing-masing calon sebagai berikut :
      1. Fotokopi ijazah terakhir dan daftar nilai (transkrip) yang telah dilegalisasi.
      2. Surat keterangan/pernyataan dari Pimpinan Unit Organisasi tentang rencana penempatan seteah selesai pendidikan. Bagi pegawai daerah (Pemda) dilengkapi dengan surat persetujuan mengikuti pendidikan dari Gubernur atau Bupati /Walikota.
      3. Surat pernyataan diatas kertas bermaterai dari calon tugas belajar bersedia kembali ke Unit Organisasi asal atau unit organisasi yang diprogramkan oleh Depkes setelah selesai pendidikan.
      4. Surat keterangan kemampuan berbahasa asing yang dipersyaratkan institusi penyelenggara pendidikan Luar Negeri.
    6. Meneruskan berkas pendaftaran ke penyandang dana tugas belajar untuk diprses pendaftarannya di institusi penyelenggara pendidikan Luar Negeri. Dokumen pendaftaran tersebut adalah formulir lamaran/pendaftaran (aplication form) yang diisi lengkap oleh calon tugas belajar dalam bahasa Inggris dan dilampiri dengan dokumen penunjang seperti pada Baba III.
    7. Menerima tembusan surat pendaftaran calon tugas belajar Luar Negeri di institusi pendidikan yang dituju dari penyandang dana tugas belajar.
    8. Menerima informasi tentang calon tugas belajar yang diterima dari institusi pendidikan Luar Negeri dari penyandang dana tugas belajar.
D. TIM KOORDINASI TUGAS BELAJAR (TKPTB) DEPKES
  1. Pencalonan Tugas Belajar Dalam Negeri
    1. menerima usulan secara kolektif calon peserta tubel yang dinyatakan lulus administrasi beserta berkas yang diperlukan sesuai butir C.1.f dan format lampiran 1a dan 1b dari Unit Utama Depkes dan Dinas Kesehatan Propinsi.
    2. Melakukan ekapitulasi calon peserta tugas belajar yang lulus seleksi administrasi dari Unit Utama dan Dinas Kesehatan Provinsi dan dikelompokkan sesuai program studinya.
    3. Melakukan penyesuaian terhadap
      1. Pemanfaatan sumber dana
      2. Penyebaran program pendidikan
      3. peminatan program studi yang dipilih
      4. Kapasitas institusi penyelenggara pendidikan, &
      5. Rencana penempatan kembali setelah selesai pendidikan.
    4. Mengirimkan daftar nama calon peserat tugas belajar yang berhak mengikuti akademik dan jadwal pendaftaran serta seleksi dari masing-masing institusi penyelenggara pendidikan ke Unit Utama Depkes dan Dinas Kesehatan Provinsi.
    5. Menerima daftar nama calon pesrta tugas belajar yang lulus seleksi akademik secara kolektif dari institusi penyelenggara pendidikan.
    6. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan institusi penyelenggara pendidikan, instansi terkait dengan tugas belajar dan penyandang dana.
    7. Mengajukan usulan nama calon peserta tugas belajar yang lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik ke Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Depkes berdasarkan kesesuaian dengan rencana pengembangan tenaga kesehatan yang telah ditetapkan dan terhadap sumber dana yang tersedia.
    8. Mempersiapkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang penetapan tersebut kepada Pimpinan Unit Utama Depkes serta Ka Dinas Kesehatan Provinsi untuk diteruskan kepada peserta tugas belajar yang bersangkutan.
    9. Pemberitahuan dilengkapi informasi dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh peserta.
  2. Pencalonan Tugas Belajar Luar Negeri
    1. Menerima usulan secara kolektif calon peserta tubel Luar Negeri yang dinyatakan lulus administrasi beserta berkas yang diperlukan sesuai butir C.1e dan format lampiran 1 dari UnitUtama Depkes serta Dinas kesehatan Provinsi.
    2. Melakukan rekapitulasi calon peserta tugas belajar Luar Negeri yang lulus seleksi administrasi dari Unit Utama Depkes serta Dians Kesehatan Provinsi dan dikelompokkan sesuai program studinya.
    3. Melakukan penyesuaian terhadap:
      1. Pemanfaatan sumber dana
      2. Penyebaran program pendidikan
      3. Peminatan program studi
      4. Kapasitas institusi penyelenggara pendidikan dan,
      5. Rencana penempata kembali setelah selesai pendidikan.
    4. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan institusi penyelenggara pendidikan Luar Negeri, instansi terkait dengan tugas belajar dan penyandang dana.
    5. Menerima tembusan surat pendaftaran calon tugas belajar Luar Negeri di institusi pendidikan yang dituju dari penyandang dana tugas belajar.
    6. Khusus bagi calon belajar yang menggunakan dana Bnatuan kerjasama Tekhnik atau Hibah (Grant), diatur mekanisme sebagai berikut:
      1. Menerima formulir aplication form yang telah diisi calon tugas belajar dan kelengkapanya seperti butir c.2.f
      2. Menyampaikan formulir dan kelengkapan tersbeut di Biro Umum dan Humas / Bagian tata Usaha Depkes untuk proses mendapatkan persetujuan dari Biro KTLN Setkab dan untuk proses pemberangkatannya.
    7. Menerima informasi tentang calon tugas belajar yang diterima di institusi pendidika Luar Negeri dari penyandang dana tugas belajar.
    8. Mempersiapkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang penetapan peserta tugas belajar Luar Negeri dan segera memberitahukan hasil penetapan tersebut kepada Pimpinan Unit Utama Depkes serta Ka Dinas Provinsi untuk diteruskan kepada peserat tugas belajar yang bersangkutan.
    9. Pemberitahuan dilengkapi informasi dan ketentuan-ketentuan yag harus dipenuhi oleh peserta.
    10. Menyampaikan penetapan calon tugas belajar Luar Negeri ke Biro Umum minat Bagian TU-HLN untuk proses keberangkatan.
E. SUMBER PEMBIAYAAN
Sumber pembiayaan tugas belajar diperoleh dari:
  • APBN di Departeen Kesehatan
  • Pinjaman Luar Negeri yaitu Proyek-proyek Pinjaman Luar Negeri yang disalurkan melalui Departeme Kesehatan (HP-IV, HP-V, ADB-III, GAKY, ICDC, FHN-ADB IV, S3CB, PHP, DHS dan sebagainya)
  • Bantuan kerjasama Kerjasama Tekhnik Luar Negeri atau Hibah (Grant) yaitu perwakilan Pemerintah Negara Donor atau Perwakilan Organisasi Internasional dii Indonesia yang disalurkan melalui Depkes (WHO, SEAMIC, Colombo Plan, Setjen ASEAN, UNDP, USAID, AUS-AID, JICA, CIDA, NUFFIC, DAAD, BADC, CIUF, MONBUSHO, SASAKAWA, fulbright dan sebagainya).
1. Pencalonan Tugas Belajar Dalam Negeri
  1. Memberikan informasi kepada TKTB tentang alokasi dana tuas belajar dengan tembusan kepada Unit Utama Depkes / Dinas Kesehatan Provinsi.
  2. Menerima tembusan usulan calon tugas belajar yang telah lulus seleksi administrasi dari Unit Utama Depkes / Dinas Kesehatan Provinsi.
  3. Menerima daftar calon yang lulus seleksi akademik dari TKPTB dan melakukan penyesuaian daftar calon sesuai dengan alokasi dana dan kriteria program/proyek masing-masing.
  4. Melakukan proses untuk mendapatkan dana tugas belajar ke Bappenas dan Badan-badan Sponsor Dana yang bersangkutan.
  5. Menginformasikan kepada TKPTB daftar calon yang akan diberikan dana tugas belajar.
  6. Melakukan proses pencairan dana sesuai dengan peraturan yang berlaku mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang penetapan peserta tugas belajar.
2. Pencalonan tugas Belajar Luar Negeri
2.1 Tugas belajar dengan menggunakan Dana Pinjaman Luar Negeri
  1. Memberikan informasi kepada TKPTB tentang alokasi dana tugas belajar Luar Negeri dan kriteria calon yang bisa mendapatkan dana tugas Luar Negeri dengan tembusan kepada Unit Utama / Dinas Kesehatan Propinsi.
  2. menerima tembusan usulan calon tugas belajar yang telah lulus seleksi administrasi dari Unit Utama / Dinas Kesehatan Provinsi yang dilengkapi dengan dokumen pendaftaran seperti C.2.f
  3. Melakukan pendaftaran ke Institusi penyelenggara pendidikan Luar Negeri sesuai dengan program studi, jenjang dan peminatannya dengan melengkapi “financial guarantee letter” dan membayar “regstration fee” sesuai yang telah ditentukan.
    Tembusan dikirim kepada Unit Utama Depkes / Dinas Kesehatan Provinsi dan TKPTB.
  4. Menerima informasi dari institusi penyelenggara pendidikan Luar Negeri tentang diterimanya calon tugas belajar.
  5. Menyampaikan informasi kepada Unit Utama Depkes / Dinas Kesehatan Provinsi tentang calon tugas belajar yang diterima di institusi penyelenggara pendidikan Luar Negeri.
  6. Melakukan proses untuk mendapatkan dana tugas belajar Luar Negeri ke Bappenas dan Badan-badan Sponsor Dana yang bersangkutan (World Bank, Asian Developmen Bank, OECF dan sebagainya).
  7. Melakukan proses pencairan dana sesuai dengan peratuan yang berlaku mengacu pada Suart Keputusan Menteri Kesehatan tentang penetapan peserta tugas belajar.
2.2 Tugas belajar dengan menggunakan Dana bantuan kerjasama Tehnik
atau hibah (Grant)
  1. menyampaikan tawaran tugas belajar kepada Pemerintah Indonesia melalui Biro kerjasama Tehnik Luar Negeri Sekretariat Kabinet. Setelah tawaran tersebut diteliti, Biro KTLN menyempaikan ke Sekretaris Jendreral Depkes cq,. Biro Umum dan Humas dan selanjutnya disampaikan ke TKPTB untuk diinformasikan ke Unit Utama Depkes / Dinas Kesehatan Provinsi.
  2. Menerima calon tugas belajar yang telah diadakan penelitian dan persetujuan oleh Biro KTLN Setkab.
  3. Melakukan seleksi terhadap calon tugas belajar yang diajukan oleh Biro KTLN Setkab.
  4. Menyampaikan kepada Biro KTLN Setkab tentang persetujuan keberangkatan oleh Biro KTLN Setkab tentang persetujuan keberangkatan calon tugas belajar guna mengikuti pendidikan di Luar Negeri.
  5. Menerima Surat Keputusan Pemerintah Indonesia yang di terbitkan oleh biro KTLN Setkab tentang persetujuan keberangkatan calon tugas belajar guna mengikuti pendidikan di Luar Negeri
  6. Melakukan proses keberangkatan calon tugas belajar untuk mengikuti pendidikan ke Luar Negeri.
from :
http://ruhyana.wordpress.com
http://tenaga-kesehatan.or.id

Sunday, October 12, 2008

get the howcast video

Downloading video from HowCast is very easy using VideoGet. If you use Internet Explorer as your web-browser or Mozilla FireFox or any other browser you will find VideoGet easy of use.

Furthermore you can easily convert HowCast videos to DivX, XVid, AVI, WMV, MPEG1, MPEG2, H.264, FLV, 3GP, DVD, VCD, SVCD, MP3, WAV, QuickTime.

Also you can easily convert HowCast video for iPhone, iPod Video, iPod Nano, iPod Touch, PSP, Zune, iRiver Clix, AppleTV and another portable devices and mobile phones.

Besides HowCast website VideoGet can download video from Yahoo Video, MetaCafe, Break.com, Uncut Video AOL and more than 600+ other video websites. FREE 20 DOWNLOADS , videoget from idws


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More